Istilah 'jenderal kardus' menjadi ejekan yang ditujukan ke pihak bakal calon presiden Prabowo Subianto oleh Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief. Senior PAN Amien Rais mengajak semuanya melupakan masalah itu.
SITUS RESMI JUDI ONLINE
"Kalau ada orang macam-macam mengejek 'jenderal kardus' dan lain-lain, sudah, itu lupakan saja," kata Amien di arena HUT ke-20 PAN di kantor DPP PAN, Jl Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (23/8/2018).
Istilah 'jenderal kardus' muncul dari Andi Arief saat Prabowo memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya dua pekan lalu. Saat itu Andi Arief menyinggung dua partai masing-masing mendapat duit Rp 500 miliar untuk mendukung Sandiaga menjadi cawapres. Amien mengajak publik PAN melupakan ejekan soal itu.
SITUS RESMI BANDAR BOLA
"Insyaallah kita memetik kemenangan untuk bangsa Indonesia," kata Amien.
Dia juga menjelaskan pilihan cawapres yang diambil Prabowo. Prosesnya, ada hasil Ijtimak Ulama yang merekomendasikan sosok ulama untuk mendampingi Prabowo pada 2019. Namun, bila itu diambil, misalnya Prabowo mengambil nama Ustaz Abdul Somad, itu bakal berakibat buruk untuk persatuan. Soalnya, Jokowi juga menggandeng ulama, yakni KH Ma'ruf Amin.
"Kalau Jokowi wakilnya Ma'ruf Amin dan Prabowo-Ustaz Abdul Somad, ya mungkin pecah yang di Indonesia. Tapi begitu Pak Sandiaga Uno, itu kemudian jelas dari Allah. Jadi kita terima sebagai karunia Allah SWT," tutur Amien.
BANDAR BOLA ONLINE TERPERCAYA
Ada lagi 'rahasia dapur' penentuan cawapres untuk Prabowo. Amien sebenarnya mendorong Anies Baswedan untuk mendampingi Prabowo. Namun Anies memilih berkonsentrasi bekerja sebagai Gubernur DKI Jakarta. Maka semua bisa memahami pilihan Anies. Lagi pula Sandiaga Uno juga berkualitas.
"Pak wagubnya juga 'nendang' ini, sama saja," ujar Amien.
0 komentar:
Posting Komentar